Dibawah ini merupakan perbedaan antara Sintren Pekalongan dan Sintren Pemalang, yaitu diantaranya:
Dalam Hal Kostum
Kostum dari para sintren pada umumnya tidak jauh berbeda .
Ada kacamata hitam dan selendang selalu menjadi hal wajib . Namun, jika
diperhatikan dengan teliti ada perbedaan dari tatanan rias alias “make up”
masing-masing sintren . Pada sintren Pekalongan, hiasan bunga yang dipakai
adalah rangkaian bunga melati. Sedangkan pada sintren Pemalang adalah bunga
kamboja putih. Sedikit mengenai tata letak bunga, jika sintren Pekalongan
berada di samping pelipis mata, sedangkan sintren pemalang di pasang mulai dari
atas kepala penari juga pada lehernya (Sintren Pekalongan tidak memakai kalung
bunga).
Kemudian ikat kepala sang penari, tenti sekilas tidak ada
yang berbeda kecuali motif bordirannya, namun jika kalian teliti maka akan
terlihat perbedaannya. Jika sintren Pekalongan , tidak ada tirai-tirai kecil
yang berada di samping antara mata dan telinga. Jika sintren Pemalang, ikatan
kepala sang penari dihiasi dengan manik-manik berbentuk tirai kecil.
Selain yang sudah disebutkan diatas, Jika sintren Pekalongan
menggunakan baju khusus penari, sedangkan sintren Pemalang hanya menggunakan
kaos oblong biasa yang diberi selendang batik melingkar dilehernya.
Dalam Hal Lagu Pengiringnya
Meski sintren sama menggunakan alat musik berupa gamelan,
namun pada kenyataannya lagu-lagu yang dibawakan oleh para pengiring sintren
tiap daerah berbeda pula. Lagu-lagu yang dibawakan dari Sintren Pemalang
merupakan lagu daerah pada umumnya, namun dengan sentuhan gendang yang rancak.
Sementara lagu atau alat musik dari Sintren Pekalongan lebih slow mirip tembang
yang dibawakan sinden pada pagelaran wayang kulit, namun syair-syair nya
bermuatan lokal Pekalongan. Di Sintren Pekalongan, setiap lagu memiliki segmen
tertentu, seperti pembukaan, inti, ngamen (sawer), dan penutup.
Dalam Hal Gerak Goyangannya
Gerak goyang dari penari sintren dipengaruhi oleh jenis
musiknya (gendang yang mengiringi lagu), semakin rancak maka semakin heboh
goyangan tari dari penari sintren. Sebagai contoh Sintren dari Pemalang sangat
energik dan heboh (seiring tabuhan gendang), hingga membuat para penonton
serasa diajak bergoyang bersama. Tetapi tarian dari sintren Pemalang lebih
mirip seperti goyangan dangdut pantura.
Uniknya lagi, Sintren Pemalang ada penari cowoknya yang
terus mengimbangi gerak tarian dari penari perempuan dengan tak sadarkan diri.
Sedangkan goyangan dari Sintren Pekalongan, tetap mengikuti
rancak gendang namunlebih kalem. Dalam tariannya, sintren Pekalongan pada
interval waktu tertentu akan berhenti, dan sang pawang akan mengebulkan
kemenyan agar sang penari mau bergoyang lagi.
Dalam Hal Atraksi Panggung
Perlu kalian ketahui bahwa Kesenian Sintren tidak hanya
berbicara tentang hal menari saja, namun ada sedikit atraksi panggung
tersendiri. Nah, hal ini menjadi salah satu pembeda dalam variasi kesenian
sintren Pekalongan dan Pemalang. Pertama saya akan membicarakan atraksi Sintren
Pemalang yang atraksinya dengan naik ke “kurungan” dengan cara biasa, yakni
kedua penari (pria dan wanitanya) naik dan menari diatas kurungan tersebut.
Tetapi pada sintren Pekalongan untuk menaiki kurungan tersebut, sang penari
akan berlari dan melompat hingga berhasil berdiri diatas kurungan. Tak cuma sekali
namun diulang hingga beberapa kali.
Secara keseluruhan namanya Sintren sama saja, ada pawangnya,
ada kurungan ayam, ada penari berkacamata hitam, hanya berbeda pada aksesoris
dan praktiknya saja.
Cukup sekian yang bisa saya beritahu kepada kalian para
pembaca, dan maaf jika masih banyak kesalahan dan terimakasih kepada sumber
terkait.
Sumber:
0 Komentar